Sabtu, 21 Mei 2016

Text Narrative : The Ant And The Grasshopper

Add caption

The Ant And The Grasshopper

In a field one summer’s day a grasshopper was hopping about, chirping and singing to its heart’s content. An ant passed by, bearing along with great toil an ear of corn he was taking to the nest.
“Why not come and chat with me,” said the grasshopper, “instead of toiling and moiling in that way?”
“I am helping to lay up food for the winter,” said the ant, “and recommend you to do the same.”
“Why bother about winter?” said the grasshopper; we have got plenty of food at present.” The Ant went on its way and continued its toil.
When the winter came the grasshopper found itself dying of hunger while it saw the ants distributing, every day, corn and grain from the stores they had collected in the summer.




Arti 
Di suatu lapangan, saat musim panas, seekor  belalang melompat girang, berkicau dan bernyanyi sesuka hatinya. Sementara seekeor semut sedang lewat, sambil mambawa bongkahan biji jagung dibawahnya dengan susah payah menuju sarangnya.
“Mengapa kamu tidak disini saja sambil ngobrol denganku,” kata Belalang, “dari pada lalulalang kerja keras seperti itu??”
“Aku bekerja  untuk mengumpulkan makanan sebegai persediaan musim dingin nanti,” kata semut itu, “dan memeberikan contoh padamu supaya kamu juga mengumpulkan makanan seperti aku.”
“Kenapa aku harus repot-repot mengkhawatirkan musim dingin” kata Belalang; “Kami sudah punya banyak makanan saat ini.” Meskipun begitu semut itu tetap melanjutkan dan terus kerja keras.
Ketika musim dingin datang, belalang itu pun mati kelaparan, sementara si semut mendistribusikan jagung dan gandum setiap hari dari toko mereka yang sudah dikumpulkan saat musim panas yang lalu.

TEXT NARRATIVE : The Ant And The Grasshopper

The Ant And The Grasshopper
In a field one summer’s day a grasshopper was hopping about, chirping and singing to its heart’s content. An ant passed by, bearing along with great toil an ear of corn he was taking to the nest.
“Why not come and chat with me,” said the grasshopper, “instead of toiling and moiling in that way?”
“I am helping to lay up food for the winter,” said the ant, “and recommend you to do the same.”
“Why bother about winter?” said the grasshopper; we have got plenty of food at present.” The Ant went on its way and continued its toil.
When the winter came the grasshopper found itself dying of hunger while it saw the ants distributing, every day, corn and grain from the stores they had collected in the summer.




Arti :
Di suatu lapangan, saat musim panas, seekor  belalang melompat girang, berkicau dan bernyanyi sesuka hatinya. Sementara seekeor semut sedang lewat, sambil mambawa bongkahan biji jagung dibawahnya dengan susah payah menuju sarangnya.
“Mengapa kamu tidak disini saja sambil ngobrol denganku,” kata Belalang, “dari pada lalulalang kerja keras seperti itu??”
“Aku bekerja  untuk mengumpulkan makanan sebegai persediaan musim dingin nanti,” kata semut itu, “dan memeberikan contoh padamu supaya kamu juga mengumpulkan makanan seperti aku.”
“Kenapa aku harus repot-repot mengkhawatirkan musim dingin” kata Belalang; “Kami sudah punya banyak makanan saat ini.” Meskipun begitu semut itu tetap melanjutkan dan terus kerja keras.
Ketika musim dingin datang, belalang itu pun mati kelaparan, sementara si semut mendistribusikan jagung dan gandum setiap hari dari toko mereka yang sudah dikumpulkan saat musim panas yang lalu.

TEXT NARRATIVE :The story of a Mouse and a Frog





The story of a Mouse and a Frog
Once, there was a mouse which made of close friendship with a frog.
One day, the frog said to the mouse; “Let’s bind ourselves together with a string so that we may never get separated”. The mouse agreed. Both tied themselves together leg to leg. It went quite well on land. When they came to a small pool, it was a tragic for the mouse.
In the end, the frog kept swimming across the small pool dragging the mouse with him. Soon, the mouse drowned and floated on the surface of the pool.

Arti :    
Kisah Seekor Tikus dan Katak
Suatu ketika, ada seekor  tikus yang berteman baik  dengan seekor katak.
Suatu hari, si katak berkata kepada tikus itu, “Ayo kita mengikat diri kita bersama dengan seutas tali supaya kita tidak mungkin lagi terpisahkan”. Tikus itupun menyetujui. Keduanya mengikat kakinya bersama. Hal ini berlangsung cukup baik ketika masih di darat. Ketika mereka tiba di sebuah kolam kecil, ikatan tali itu menjadi sebuah tragedi bagi si tikus.
Pada akhirnya, si katak tetap berenang menyebrangi kolam kecil itu sambil menyeret tikus dengan kakinya. Maka segera saja, si tikus pun tenggelam dan mengapung di permukaan kolam itu.